Benih Ditengah Pandemi

Sore itu, Rabu, 1 Juli 2020 menjadi momen yang sangat membahagiakan bagi kongregasi SCJ Indonesia, khususnya bagi para pemuda yang dengan gagah berani menanggapi panggilan Tuhan di tengah pandemi saat ini. Pandemi bukan menjadi penghalang bagi mereka untuk terus maju menjalani panggilan Allah yang merupakan anugrah dari Tuhan untuk melayani sesama. Ditengah pandemi yang menghawatirkan ini panggilan Allah tidak pernah lockdown, prosesi penerimaan bagi calon biarawan tetap dilaksanakan meskipun berbeda dari yang biasanya. Penerimaan bagi para calon Novis biasanya dilangsungkan terlebih dahulu namun di tahun ini penerimaan novis dan postulan dilakukan secara bersamaan di Kapel Postulat-Novisiat SCJ St Yohanes Gisting, dan disiarkan secara online di channel youtube paroki St. Pius X Gisting

Sebelum sampai pada perayaan Misa selasa (1/7) lalu para novis dan postulan sudah melewati masa persiapan dalam retret dan triduum. Pandemi bukan menjadi penghalang bagi 12 pemuda perkasa ini untuk menjalani panggilan sebagai seorang postulan SCJ. Sudah berbulan-bulan lamanya mereka harus tetap dirumah, kini saatnya mereka keluar dari zona nyaman menuju zona yang penuh dengan rahmat dan berkat. Sebelum itu mereka melakukan karantina mandiri di komunitas potulat-novisiat selama 14 hari untuk memastikan bahwa mereka sehat dan aman dari virus corona sesuai dengan anjuran pemerintah dan pemimpin gereja. Setelah dinyatakan aman mereka didampingi selama 3 hari penuh oleh para formator potulat-novisiat untuk sedikit mengenal kehidupan sebagai seorang biarawan terlebih sebagai dehonian. Mereka didampingi untuk focus mengolah kepribadian menjadi manusia yang utuh dan berkualitas. Retret bagi para calon novis diadakan selama seminggu penuh yang didampingi oleh Rm Antonius Effendi SCJ untuk memantapkan panggilan mereka memasuki masa novisisat. Para novis diajak untuk berani bermimpi dan bersemangat dalam menjalani hidup panggilan, dengan terus mendekatkan diri pada Allah yang merupakan teladan sejati hidup mereka. Mereka yang disebut sebagai Divergent Squad beranggotakan 14 orang terdiri dari Keuskupan Agung Palembang dan Keuskupan Tanjung Karang. Seminggu penuh mereka diajak focus untuk menghayati panggilan Allah hingga akhirnya mereka benar-benar mantab untuk maju sebagai Novis SCJ.

Rm. Yohanes Rasul Susanto SCJ, Pimpinan Komunitas Postulat-Novisiat St. Yohanes Gisting dan Anggota DPP SCJ Indonesia

Setelah masa persiapan selesai, tibalah pada saat yang mendebarkan ketika mereka harus membentuk barisan panjang menuju altar Tuhan. Misa kudus dilangsungkan dengan hikmat dan meriah di Kapel Postulat-Novisiat SCJ St Yohanes Gisting yang dipimpin oleh Rm Yohanes Rasul Susanto SCJ sebagai pimpinan komunitas. Beliau berpesan bagi para potulan untuk meninggalkan hal-hal buruk yang ada dan focus mengolah kepribadian menjadi lebih baik lagi. Untuk para Novis Rm Santo berpesan untuk meninggalkan hal-hal buruk yang ada di masa Postulat dan meneruskan hal-hal baik untuk terus memurnikan jiwa memasuki masa Novisiat dan diolah kembali dalam masa novis untuk lebih mendalami hidup rohani bersama Allah. Seperti dalam bacaan Injil pada misa hari ini, mereka akan diolah dan dipersiapkan menjadi pribadi yang utuh dan murni dari setan-setan atau keburukan-keburukan menjadi pribadi yang penuh sukacita dalam Kasih Allah.

Novis SCJ anggkatan 2020 – 2021

Setelah Misa, diadakan acara ramah tamah sebagai ungkapan syukur atas rahmat yang boleh diterima bagi kita semua khususnya bagi para pestawan. Ramah tamah diadakan di komunitas Postulat-Novisiat dengan menu sederhana dari hasil perternakan yang ada di komunitas. Seusai ramah tamah dan bersih-bersih, para frater  dan romo berkumpul di ruang rekreasi untuk mengadakan acara inisiasi bagi anggota baru komunitas. Dinamika dilaksanakan dengan meriah yang dibungkus dalam permainan yang disediakan oleh panitia untuk mempererat persaudaraan sebagai satu keluarga. Proses inisiasi dilangsungkan dengan sangat sederhana. Para potulan disediakan 2 jenis minuman, minuman pahit berupa rebusan daun singkong diminum secara bersamaan sebagai tanda bahwa perjuangan hidup panggilan tidaklah mudah, dan butuh perjuangan namun bersama Yesus dan teman-teman hidup panggilan akan terasa manis dan menggembirakan yang ditandai dengan minuman kedua yaitu air jeruk. Setelah itu mereka diharuskan berbaris dan berlutut menghadap para formator yang kemudian diperciki dengan air suci sebagai tanda untuk menyucikan mereka dan melepas mereka dari roh-roh jahat atau kebiasaan-kebiasaan buruk. 

Postulan SCJ angkatan 2020 – 2021 dan pembimbingnya

Kini Kongregasi Imam-Imam Hati Kudus Yesus (SCJ) telah menanam banyak benih untuk dituai belasan tahun kemudian. Belasan tahun kemudian yang dimulai dari sekarang menjadi momen yang sangat penting dan berharga bagi seorang yang tepanggil, karena di setiap proses itulah mereka akan mengalami banyak rahmat dan kasih Allah agar bisa dibagikan kepada sesama. Seperti sebuah benih kini mereka sedang ditanam di tanah yang subur dan akan terus dirawat dengan baik dalam semangat Dehonian

by frater Novis II SCJ

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*