Parayaan Hati Kudus Yesus di Komunitas Postulat-Novisiat SCJ

Vivat Cor Jesus, Per Cor Mariae!!!!  

Perayaan Hati Kudus Yesus pada tahun ini jatuh pada tanggal 11 bulan Juni 2021. Namun, sebelum itu Kongregasi SCJ mengadakan Novena Hati Kudus Yesus 2021 dengan tema besar “Memaknai Adorasi Ekaristi membantu memperdalam Spiritualitas Cintakasih Pemulihan” dimana ini juga menjadi saat yang khusus dan istimewa karena mengakhiri tahun Adorasi SCJ Indonesia yang diselenggarakan atau yang digerakkan oleh Komisi Spiritualitas SCJ Indonesia.

Landasan adanya novena ini antara lain situasi bangsa dan dunia yang sedang mengalami masa-masa yang gelap dan sulit agar kita dapat tetap setia dan teguh dangan iman kita(bdk 1Ptr5:9; 1Kor16:13a) terlebih kita dapat bersandar atau percaya pada Kasih Allah yang membebaskan dan menyelamatkan.

Dalam komunitas Postulat-Novisiat SCJ Gisting, Lampung memiliki agenda rutin sebelum menyambut atau merayakan Perayaan Hati Kudus Yesus yakni dengan mengadakan Triduum.

Pada hari pertama, diajak oleh presentator untuk melihat dan merasakan dalamnya kasih Allah kepada kita bahkan yang sejak perjanjian lama sudah dinubuatkan oleh para nabi seperti nabi Yesaya, nabi Yeremia dan nabi Yehezkiel. (Yes 12:3  “Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata air keselamatan.” Perkataan Nabi Yesaya ini menubuatkan datangnya anugerah-anugerah Allah yang tak terhingga dan berlimpah-limpah pada zaman sekarang ini­).

Pada hari pertama ini, presentator juga memberi penjelasan mengapa perlunya berdevosi Hati Kudus Yesus  Karena HatiNya adalah bagian terluhur dari kodrat manusia. Namun harus selalu diingat bahwa ketika kita berdevosi/mengadakan kebaktian kepada Hati Kudus Yesus itu juga sama diunjukkan kepada pribadi Yesus. Artinya Hati Kudus dan Yesus bukan 2 hal yang berbeda melainkan sama. (Konsili Efese dan Konstantinopel).

Kenyataan bahwa hatiNya adalah tanda dan lambang kasihNya yang tak terhingga kepada bangsa manusia. Seperti yang dikatakan oleh Paus Leo XIII “Di dalam Hati Kudus ini kita mendapat gambaran jelas tentang kasih Tuhan Yesus Kristus yang tak terhingga, dan yang mengajak kita untuk membalas kasih kepadaNya. Jadi yang menjadi sasaran atau kesimpulan pada hari pertama ini yakni; sebagai religius kita harus mampu menyadari akan adanya kasih Allah yang kita rasakan dalam aktivitas kesehariannya.

Pada hari kedua, presentator mangajak anggota komunitas Postulat-Novisiat untuk lebih menghayati Kasih Allah melalui semangat St. Margareta Maria yang diberi rahmat untuk melihat penampakan Yesus. Melalui St. Margareta Maria ini, Yesus memberikan sembilan pesan kepada kita umat kesayangan-Nya dan dua belas janji Yesus bagi kita yang tekun dan setia berdoa bersyukur dan memohon kepada Hati-Nya yang Mahakudus. Dua belas janji Yesus tersebut antara lain; akan memberikan rahmat yang berlimpah; damai sejahtera; penghiburan bagi yang mengalami kesukaran-kesukaran hidup dan lain sebagainya.

Triduum hari ketiga memiliki pokok pembahasan yang cukup berbeda dengan pokok pembahasan dua hari yang lalu sebab pada hari yang ketiga ini mengajak kita semua mempraktekan atau aksi yang dapat kita lakukan sebagai Dehonian terkhusus pada situasi saat ini (Covid-19) tentu saja melalui semangat dan teladan Pater Leo Dehon pendiri Kongregasi Imam-Imam Hati Kudus Yesus.

Pater Leo Dehon lahir dan berkembang pada konteks zaman yang kurang lebih sama pada saat ini sebab pada waktu itu P. Dehon lahir ketika terjadi revolusi perancis. Dan dalam perjalanan hidupnya P. Dehon mengalami berbagai kejadian yang tidak mengenakan seperti terbakarnya Kolose St. Yohanes, pembuburan Kongregasi oleh Tahta Suci, pengusiran Kongregasi bahkan wafatnya ayah dan ibunya P. Dehon. Namun dengan pengalaman tersebut P. Dehon tidak hanya tinggal diam saja melainkan ia makin percaya pada Penyelenggaran ilahi “Provedentia Dei”.

Triduum ini menuntut kita untuk berenai keluar dari zona nyaman kita dan membantu disekitar kita. Situasi  memprihatinkan dalam Dunia (Indonesia) saat ini: Pandemi Covid-19 memunculkan masalah sosial: Ex, Kemiskinan , kriminalitas, Disfungsi Sosial,dll. Intoleransi dalam hidup bersama. Eksploitasi alam dan manusia. Nah, seperti yang dijelaskan diawal, kita sebagai Dehonian harus berani membawa perubahan bagi dunia yang sedang mangalami masa-masa sulit, seperti; bersedekah bagi yang membutuhkan, mamatuhi protokol kesehatan, mau menjadi pelopor prokes dan lain sebagainya yang dapat kita lakukan demi keselamatan bersama.

Perayaan Hati Kudusan ini diakhir dengan perayaan Ekaristi yang dipersembahkan oleh Rm. Susanto, SCJ yang memberi pesan kepada para Frater untuk berani dan percaya akan bimbingan Roh Kudus dalam menjalani hidup panggilan. Dalam perayaan Ekaristi, imam, bruder dan frater yang telah mengikrarkan kaul kekal memperbaharui kaul tepat pada Hari Raya Hati Kudus Yesus ini. Selamat Hari Raya Hati Kudus Yesus…. Vivat Cor Jesus, Per Cor Mariae!!!!  

by Frater Novis SCJ Gisting Lampung

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*