Tiap tahun, Kongregasi SCJ mengadakan tradisi Memorial Day, tepatnya setiap tanggal 26 November, untuk mengenang para Dehonian yang telah bertahan hingga akhir demi iman dan perutusannya, terlebih mereka yang wafat sebagai martir. Rm. Julianus Sukamto SCJ (Superior Wilayah Lampung) turut mengundang Komunitas Awam Dehonian (KAD) Lampung untuk ikut acara Memorial Day 2023 yang diselenggarakan di kompleks makam biarawan-biarawati Pringsewu, dekat dengan Gereja St. Yusuf Pringsewu. Tahun ini, Memorial Day bagi Dehonian Family di Lampung dilaksanakan pada Selasa, 28 November 2023 pagi. Sejumlah 53 orang KAD Lampung dari beberapa wilayah seperti Mesuji, Tulang Bawang, Punggur, Bandar Lampung, Pringsewu, Panutan, Gisting menyambut hangat undangan tersebut dan turut terlibat hadir.
Disambut dengan morning coffee, SCJ dan KAD berbaur dan saling berbagi kisah sambil rehat sejenak setelah perjalanan jauh dari pelbagai tempat asal. Sekitar pukul 9, acara dibuka di pendopo makam oleh Romo Kamto, lalu dilanjutkan dengan konferensi oleh Rm. Ngatijan SCJ selama 2,5 jam yang mengupas “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberikan buah” (Filipi 1:21-22).
Beliau menyampaikan bagaimana proses kematian dalam Perjanjian Lama yang disebabkan oleh dosa. Dengan penebusan Kristus, kematian adalah awal kehidupan baru, suatu harapan akan hidup baru. “Batas hidup manusia sekitar usia 70 tahun, lebih dari itu manusia akan menjadi tua, merasakan segala penyakit dan kesepian karena ditinggalkan anak-anak yang telah mandiri atau karena penderitaan manusia modern saat ini,” ungkap beliau. Kontemplasi Pater Dehon terkait kematian dapat menjadi teladan kita. Kematian membuat kita mampu berhimpun kembali dengan mereka yang kita cintai, termasuk keluarga. Kematian bukan lagi hal yang menyeramkan ataupun kesiasiaan karena kita harus berbuah dan meninggalkan kesan bermanfaat bagi yang ditinggalkan.
Terdapat pula sharing pengalaman terhadap para Dehonian yang disemayamkan di makam Pringsewu ini. Beberapa SCJ dan KAD pun membagikan pengalaman perjumpaan dengan mereka yang sudah wafat itu. Ada kenangan indah dan unik, ada pula inspirasi berharga yang mampu mengubah jalan hidup berkat kesaksian mereka yang mendahului kita tersebut. Akhirnya Memorial Day ditutup dengan Perayaan Ekaristi tepat pukul 12 siang. Ada sekitar 110 yang hadir, termasuk para suster FSGM. Romo Superior Lampung dalam kotbahnya mengingatkan bahwa kematian adalah pengorbanan, maka Ekaristi adalah sebuah pengorbanan dari seorang yang mengorbankan diri demi orang-orang yang dicintai-Nya. Jadi, kalau kita rindu Ekaristi, kita juga merindukan kematian sempurna dengan meninggalkan buah buah kehidupan. Setelah misa, semua yang hadir berfoto bersama lalu bersama-sama tabur bunga dan ramah tamah.
Leave a Reply