Pada perayaan Pesta Tahta St. Petrus, 22 Februari 2024 di Seminari Menengah St. Paulus Palembang Indonesia, telah ditahbiskan 6 diakon, 4 orang daikon SCJ Indonesia dan 2 orang daikon Diosesan Keuskupan Agung Palembang. Tahbisan Diakon diberikan oleh Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono.
Para tertahbis itu adalah, Diakon Fransiskus Edi Setiawan SCJ, Diakon Paulus Yosse Pratama SCJ, Diakon Yohanes Ferry Arianto SCJ, Diakon Yuvens Kristia Efrata SCJ serta daikon dari Keuskupan Agung Palembang adalah Diakon Damian Yanuarius Haukilo Muni dan Diakon Marselisius Karmi. Motto Tahbisan Diakon yang mereka pilih adalah “Ya Bapa kedalam tangan-Mu kuserahkan Diriku.” Para Diakon ingin belajar dari Yesus yang berserah diri kepada Bapa, siap sedia untuk diutus sesuai dengan arti nama Diakon (dalam bahasa Yunani) yaitu pelayan.
Dalam sambutannya, Superior Provinsial SCJ Indonesia, Rm. Andreas Suparman SCJ memberikan pesan bagi para diakon, agar para diakon sungguh mengabdikan diri kepada umat Allah dan mewartakan sabda serta karya amal kasih. Rm. Andreas Suparman juga mengutip kata-kata St. Polikarpus yang mengatakan “agar mereka bertindak penuh belas kasih dan rajin seperti Tuhan yang menjadi hamba bagi semua orang.
Sementara itu dalam kotbahnya, Bapa Uskup Agung Palembang mengatakan bahwa sebagai seorang diakon berarti menjadi pelayan yang siap untuk diutus dengan ketatan seperti Petrus yang hari ini di rayakan Pesta Tahta Santo Petrus, yang siap diutus oleh Yesus. Bagi St. Petrus Yesus adalah segala-galanya. Sebagai seorang diakon juga juga harus meneladan Yesus yang jujur dan memberikan keteladan dalam hidup, berani menyangkal diri setiap saat, dan tanpa ragu-ragu melaksanakan perintah atau kehendak Yesus.
Para diakon harus mengenakan kristus, dan menjadi anak-anak Allah. Seperti Petrus para diakon diharapkan konsisten dengan panggilannya meski memiliki banyak kelemahan manusiawi. Semakin banyak orang tidak jujur, para diakon harus semakin jujur. Semakin banyak orang melanggar aturan, para diakon harus semakin tertip. Semakin banyak orang hidupnya ngawur dan salah, para diakon harus semakin hidup benar dan setia. Dan akhirnya Bapa Uskup mengharapkan para diakon tetap menjadi klerus setia sampai mati.
Tahbisan Diakon ini juga dihadiri oleh kurang lebih 70 imam dan 500 umat. Para umat berharap dan berdoa agar bisa menghadiri tahbisan imam yang akan mereka terima di bulan September nanti. Semoga para diakon tetap bersemangat dalam persembahan diri seperti yang diatakan dalam tema yang mereka pilih, “Ya Bapa. Kedalam tangan-Mu kuserahkan diriku.” Sehingga akhirnya mereka siap menerima tahbisan imam bulan September nanti bertepatan dengan puncak perayaan 100 tahun SCJ berkarya di Indonesia.
Leave a Reply