Berubah, Berbenah, Berbuah

(Sepenggal tulisan mengenang Rm. Markus Tukiman SCJ)

Mengenal pribadi baru selalu membawa pikiran melayang dengan banyak pertanyaan di dalamnya. Siapakah pribadi ini? Bagaimana pribadi ini? Samakah dengan yang lalu? Membawa perubahankah untuk Yos Sudarso? Pertanyaan itu akan terus muncul hingga pribadi baru yang akan menjadi sosok pemimpin menerima surat keputusan yang sah dari Yayasan Pendidikan Katolik Leo Dehon (YPKLD) yang berpusat di Jakarta.

Tepat pada 31 Juli 2019, semua pertanyaan terjawab. SMA Yos Sudarso Metro sah dipimpin oleh sosok baru, Romo Markus Tukiman, SCJ.,M.Pd melalui rapat serah terima jabatan. Romo dengan kacamata “photocromic”, menebar senyum dan semangat yang akhirnya membakar ruangan rapat. Dengan moto, “Bekerja Sama, dan Sama-sama Bekerja”, SMA Yos memulai tahun pelajaran 2019/2020 bersama dengan Romo Markus. Romo Markus mewujudkan moto tersebut dengan membentuk tim kerja dengan melibatkan semua pribadi di setiap divisi kerja. Hal ini membuat semua pribadi merasa dihargai dan dianggap “ada”.

“Bekerja bersama dan sama-sama bekerja”, begitulah Rm. Markus ditengah Guru dan karywan SMP dan SMA Yos Sudarso Metro

Kemudian bagaimana Romo mengenal satu-persatu pribadi yang ada di SMA Yos Sudarso? Romo Markus selalu memiliki cara yang unik. Sejak kehadirannya, banyak perubahan yang terjadi di SMA Yos Sudarso Metro. Salah satu yang mungkin diingat oleh rekan-rekan guru adalah pengundian tempat duduk. Dari sini terlihat bahwa Romo Markus menginginkan perubahan. Berubah dan berbenah dari zona nyaman hingga akhirnya berbuah. Romo ingin melihat keterlibatan setiap pribadi di sekolah. Dari mulai doa pagi, briefing pagi, hingga aktivitas belajar-mengajar.

Setiap pribadi di SMA Yos Sudarso Metro pasti mengalami kesan bersama dengan Romo Markus. Salah satu yang paling teringat adalah ketika jam belajar sudah mulai, tetapi guru-guru belum masuk ke kelas. Romo Markus tidak segan menegur. Teguran ini bukan tanpa solusi. Solusi yang diberikan romo adalah ketika jam belajar mulai, setiap guru mata pelajaran masuk ke dalam kelas untuk mendampingi peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya dan berdoa bersama. Solusi ini terbukti membawa perubahan baik bagi SMA Yos Sudarso Metro yakni tidak ada lagi guru-guru yang terlambat masuk kelas.

Kenangan terakhis saat SERTIJAB KPW Metro

Membahas tentang banyaknya perubahan baik tidak akan ada habisnya. Romo Markus selalu memiliki “ide gila” untuk SMA Yos Sudarso baik untuk guru-guru maupun peserta didik hingga pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Dengan pembelajaran daring yang telah ditetapkan pemerintah membuat sekolah harus mencari cara untuk membuat sekolah tidak berhenti berkarya.

Dengan bimbingan Romo Markus, akhirnya terbentuklah tim multimedia sekolah Yos Sudarso. Tim ini dibentuk sebagai sarana guru berkarya dan tim ini sangat mempermudah orang-orang yang mencari informasi melalui sosial media. Salah satu media sosial yang dikelola adalah YouTube Yos Sudarso Metro Official. Kini chanel YouTube ini juga berkembang dengan sangat baik berkat dukungan yang diberikan Romo Markus selama berkarya di SMA Yos Sudarso.

Salah satu kesempatan sehabis rekoelksi Guru dan Karyawan SMA Yos Sudarso Metro

Pandemi berjalan hingga hampir 2 tahun dan sekolah pun harus tetap pembelajaran daring karena Metro berada di zona merah dan mengalami PPKM level 4. Hal ini membuat Romo Markus dan para staff nya bekerja lebih keras agar eksistensi SMA Yos Sudarso Metro tetap terjaga. Situasi membuat Romo Markus terus bekerja hingga akhirnya daya tahan tubuh Romo Markus semakin menurun. Sifat pekerja keras dan mengutamakan kepentingan bersama yang membuat Romo Markus terus bekerja. Bahkan pada saat kondisi badan Romo Markus melemah, beliau terus menjalankan tanggungjawab dan kewajibannya.

Pada hari Jumat, 13 Agustus 2021 pukul 09.00 WIB Romo Markus masih menjalankan tanggungjawabnya padahal kondisi badan sudah sangat melemah. Romo Markus jatuh sakit. Karena kondisi serta komorbid yang dimiliki Romo Markus, akhirnya dilakukan tes antigen pada siang hari. Tes antigen menyatakan Romo Markus positif terpapar Covid-19.

Hal ini membuat Romo Markus harus melakukan isolasi mandiri. Selama menjalani isolasi, Romo Markus tetap saja tidak mau meninggalkan pekerjaan dan tanggungjawabnya. Pribadi Romo yang juga tidak mau merepotkan orang lain, membuat Romo Markus terus saja melakukan pekerjaannya seorang diri. Romo tidak menginginkan pekerjaannya terbengkalai dan membuat orang lain kerepotan.  Beliau tidak lagi memikirkan kesehatannya.

Kenangan terakhir sebelum sakit

Hingga pada tanggal 18 Agustus 2021, Romo Markus dibawa ke rumah sakit Panti Secanti Gisting untuk mendapatkan perawatan intensif karena kondisinya semakin menurun. Beliau memerlukan bantuan oksigen dalam proses perawatan mengingat komorbid yang dimilikinya. Perawatan ini berlangsung hingga tanggal 20 Agustus 2021. Romo Markus meninggal di rumah sakit karena saturasi oksigen yang tidak normal.

Kepergian Romo Markus meninggalkan begitu banyak kesan baik. Sosok yang tak pernah lelah bekerja, sosok yang peduli, ramah, tidak mau merepotkan orang lain, mengutamakan tanggungjawab daripada dirinya sendiri, kreatif, inovatif. Semuanya akan menjadi kenangan baik bagi yang ditinggalkan. Terimakasih Romo Markus. Warnamu telah membuat kami berani melangkah. Berani berubah, berbenah, dan berbuah! Doakan kami selalu, dan semoga engkau berbahagia di surga. Salam kasih, Keluarga besar SMA Yos Sudarso Metro.

Penulis: Stefanus Gagas Wibowo (Guru SMA Yos Sudarso Metro

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*