Pada tanggal 21- 23 Januari 2024, KAD Lampung mengadakan ziarah ke beberapa destinasi di Palembang, yakni Via Crucis, Taman Doa Kerahiman, Provinsialat SCJ dan Katedral St Maria Keuskupan Agung Palembang. Perjalanan ini dimulai dari Biara Superiorat SCJ Lampung, dilepas oleh Rm. Julianus Sukamto SCJ (Superior Wilayah), pada Minggu malam. Ada 50 peserta KAD dari beberapa tempat seperti Gisting, Bandar Lampung, Punggur, Sritejo dan Kalirejo. “Semoga dari pengalaman ziarah, anggota KAD memaknainya sebagai perjalanan kebersamaan, seperti halnya para peziarah yang saling menguatkan dalam iman,” pesan Rm. Kamto sebelum mengiringi dengan berkat perjalanan. Kali ini bertindak sebagai pendamping adalah Rm Frido Mulya SCJ dan Rm V. Anggoro Ratri SCJ.
Setelah menempuh perjalanan 5 jam, tibalah KAD di Via Crucis jam 03:30. Peserta pun berkesempatan istirahat di aula sebelum memulai kegiatan dengan doa Angelus dan brevir pada jam 05:30 pagi. Setelah sarapan, sekitar pukul 7.30, dengan cuaca yang cukup sejuk, KAD melanjutkan dengan renungan Via Dolorosa. Secara bergantian, kami memimpin renungan dan doa jalan salib. Renungan menjadi demikian terasa karena didukung visualisasi perhentian dengan patung fragmen berukuran besar. Jalan salib berakhir di Gua Maria Mater Misericordiae, Bunda Maria Berbelas Kasih. Di sana, kami berdoa rosario yang dipungkasi dengan refleksi oleh Rm. Fridho.
“Kita peziarah dapat meneladan kesetiaan Bunda Maria yang selalu setia mendampingi Yesus di jalan salib menuju Golgota, Bunda yang setia dalam perjalanan hidup Yesus Kristus. Mengapa permohonan kita sering dikaitkan dengan Bunda Maria tak lepas dari peristiwa Kana, saat tuan rumah kehabisan anggur. Maria memohon kepada Yesus untuk melakukan sesuatu (yang diharapkan menambah anggut), namun dijawab Yesus ‘waktu-Ku belum tiba’. Tetapi Maria berkeyakinan bahwa Putranya akan melakukan permohonan itu. Demikianlah kesempatan berdoa bersama Bunda Maria kita punya keyakinan permohonan kita dikabulkan oleh Tuhan Yesus,” tutur Rm. Fridho.
Sekitar pukul 10:00, kami mengakhiri ziarah di Via Curcis. Sejenak kami singgah di Taman Doa Kerahiman Ilahi seraya memberi kesempatan peziarah berdoa pribadi, sebelum lanjut perjalanan ke Provinsialat SCJ. Akhirnya, kami tiba di lokasi tujuan dan disambut hangat oleh Rm. C. Wahyu Tri SCJ dan anggota komunitas. Selain dijelaskan tentang kegiatan dan ruang-ruang di biara pusat SCJ Indonesia itu, KAD berkunjung ke Rumah Dehonian, sebuah rumah produksi (i.e. buku, peralatan rohani, merchandise) yang dikelola SCJ.
Setelah doa Angelus siang, kami bersantap siang bersama. Suasana bertambah akrab dan hangat karena ada beberapa SCJ yang berdatangan ikut menyambut. Setelah house tour bersama Br. Sigit SCJ, kami diundang doa bersama di kapel. Di akhir kunjungan, mewakili KAD Lampung, Justinus Faisal menyampaikan kesannya. Beliau menuturkan, “Kunjungan ini benar-benar memberikan makna kebersamaan antara para romo, bruder, frater dan para awam. Ini adalah kebersamaan yang saling menguatkan dalam iman, para awam mendoakan para rohaniawa, begitu juga kami para awam mohon doa dan berkat dari para rohaniwan dan biarawan.”
Perjalanan di Bumi Sriwijaya belumlah berakhir. Setelah perjalanan 45 menit dari Provinsialat, kami tiba di Katedral St Maria. Di katedral yang megah ini, kami merayakan Ekaristi yang dipimpin oleh Rm Anggoro. Mengikuti Ekaristi di katedral ini mungkin menjadi dambaan atau menjadi kesempatan yang langka. Saat di katedral, kami disambut oleh Komunitas Lansia Bahagia dan KAD Palembang. Sungguh sambutan persaudaraan yang hangat.
Jam menunjukan pukul 19:30, kami pun bersiap meninggalkan Bumi Sriwijaya. Bis melaju menyeberangi Sungai Musi melintasi Jembatan Ampera, melaju menembus malam menuju Sang Bumi Ruwai Jurai Lampung. Kendati terlihat lelah setelah aktivitas seharian, kami memperoleh pengalaman rohani dalam kebersamaan sebagai KAD Lampung. Ada rasa saling menguatkan sebagai bagian dari keluarga Dehonian. Pukul 02:25 dini hari kami sampai di biara Superiorat SCJ Lampung. Syukur Tuhan atas perlindungan-Mu.
(Justinus Faisal Prijadi)
Foto-foto selengkapnya bisa dilihat / klik di SINI
Sangat berkesan Pak Faisal .semoga dengan pengalaman ini kita diteguhkan.dan dengan hati yg terbuka kita bisa menimbah spiritualitas Pater Dehon