Setelah menyelesaikan kursus meditasi yang diadakan selama 6 hari (7-12 Januari) kami, para frater dan bruder Postulat- Novisiat SCJ Santo Yohanes Gisting menerima kursus mazmur bersama Rm. Indra Sanjaya Pr, seorang dosen kitab Mazmur di Universitas Sanata Dharma. Kali ini kami bukan diajarkan mengenai cara menyanyikan mazmur misa, tapi lebih dari itu, yaitu diajarkan bagaimana cara menghayati Kitab Mazmur yang secara umum didaraskan dalam 3 kesempatan: saat ibadat brevir, misa, dan bacaan pribadi. “kursus ini diharapkan agar para frater dan bruder semakin mencintai ibadat harian dengan mampu memetik makna dan menikmati seni bermazmur”, kata Rm. Y.R Susanto selaku pimpinan komunitas kami.
Selama 4 hari (14-17 Januari) kami dituntun untuk semakin memahami dan mengetahui pesan, dan karakter dari mazmur yang sedang di daraskan dan kami bedah. “ ujar imam yang mengabdikan diri pada Diosesan Semarang ini. kami dijelaskan secara gamblang, jelas dan menyenangkan mengenai sejarah kitab mazmur, mengenai ibadat harian dan fungsi mazmur tanggapan serta cara membedah mazmur.
Hal yang kami terima selama kursus ini sangat memuaskan. Ibadat harian yang kami lakukan saat ini sungguh berisi doa yang menyentuh hati. Melalui seni berpuisi, mazmur ternyata menyajikan doa yang bersumber pada tanggapan terhadap realitas pemazmur. Tentu maknanya relevan dengan situasi hidup saat ini.
Ada istilah bahasa Latin “Qui Bene Cantat, Bis Orat” yang artinya “Siapa yang mampu bernyanyi dengan baik, sama artinya berdoa dua kali”. Pepatah bahasa Latin itu tak lagi hanya merupakan bayang-bayang, tetapi sungguh terasa setelah mengetahui cara memahami dan menghayati mazmur Daud itu. Hal itu tentunya berperan besar bagi kehidupan rohani kami dan pastinya mendukung proses formation bagi kami, calon dehonian muda yang ditantang untuk menghadirkan Kerajaan Allah, atau Allah sebagai Raja dalam hidup karya kami sehari- hari.
Berdoa brevir sudah bukan lagi terkesan sebagai rutinitas belaka, tapi kami sungguh diajak melihat karya dan peran Allah yang patut kita puji dan kita syukuri menurut gaya pemazmur. Melalui pendarasan Mazmur dengan tepat, ekspresi hati dari pengalaman suka- duka keseharian kita juga dapat tersalurkan, dan menjadi doa yang pantas bagi Allah. Akhirnya arti dari Halelu Yah itu dapat kami mengerti dan kami lakukan, yaitu all of you, praise the Lord.
Thomas Mersudi Tomo/ Novis SCJ 2018-2019
Leave a Reply