10 Biarawan baru Untuk SCJ

Perayaan Ekaristi Kaul Pertama dipimpin Oleh Mgr. Yohanes Harun Yuwono, Uskup Keuskupan Tanjungkarang – Lampung

Senin 20 Juli 2020, sepuluh pria dengan gagah berani mengikrarkan prasetya yang pertama dalam Kongregasi Imam – imam Hati Kudus Yesus. Mereka mengucapkan kaul  di hadapan Rm. Yohanes Rasul Susanto , SCJ sebagai Anggota Dewan Penasehat Peovinsial dan sekaligus mewakili Pater Propinsial SCJ Indonesia. Pengikraran kaul dilaksanakan di Gereja Santo Pius X Gisting, Tanggamus, Lampung dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Bapa Uskup Tanjung Karang, Mgr Yohanes Harun Yowono.

Mgr. Yohanes Harus Yuwono, Uskup Keukupan Agung Tanjung Karang, memimpin perayaan Ekaristi kaul pertama

Ditengah Pandemi Covid-19 Komunitas Postulat-Novisiat tidak mengundang tamu, bahkan orangtua para pestawan dengan sangat terpaksa tidak diikut sertakan dalam perayaan misa pengikraran kaul pertama bagi para putra – putranya, namun mereka bisa tetap hadir secata spiritual dalam perayaan Ekaristi disiarkan secara live streaming melalui channel youtube Komsos keuskupan Tanjung Karang . Meskipun tanpa kehadiran banyak umat, perayaan Ekaristi tetap berjalannya dengan khidmat dan lancar.

Dengan penuh kemantaban dan keberanian para frater dan bruder secara sungguh–sungguh menyatakan kehendak mereka yang kuat untuk menjadi Biarawan SCJ. Sepuluh anak muda adalah: 1. Br. Ig. Heri Satria Wangsa SCJ, 2. Fr. Stefanus Adi Purnama SCJ, 3. Fr. F.A. Andi Prima Purwo Nugroho SCJ, 4. Fr. F.X. Nirwan Prasetya Artikno SCJ, 5. Fr. Gregorius Rizki Saputra SCJ, 6. Fr. Henrikus Cahyono SCJ, 7.Fr. Deodentus Ola SCJ, 8.Fr. Blasius Dinda Anugraha SCJ, 9.Fr. Attanius Wirayuda Laksana SCJ, dan 10. Fr. Yohanes Yudistira SCJ.

Setelah mempersiapkan diri selama dua tahun , ke sepuluh pria pemberani itu mengikrarkan kaul–kaul  hidup membiara yaitu kemurnian, ketaatan, dan kemiskinan. Sebelum mengikrarkan kaul, mereka mempersiapkan diri dengan retret yang di pimpin oleh Rm. Julius Sukamto, SCJ.

 

Mgr. Yohanes Harun Yuwono dalam homilinya mengatakan bahwa, panggilan untuk mencapai kekudusan dapat diraih oleh siapapun, bahkan di era milenial inipun kita dapat mencapai jalan kekudusan tersebut  dan tentu saja dengan caranya masing–masing. Salah satu mencapai jalan kekudusan adalah dengan mempersembahkan diri kepada Allah dengan sepenuh hati seperti para Novis SCJ yang mengikrarkan kaul ini.  Mgr. Harun memberikan contoh kongret dalam hidup di era milenial ini yaitu Beato Carlo Acutis (1991 – 2006 ) orang kudus yang suka mendokumentasikan mukjizat Ekaristi, dalam usianya yang ke 15 tahun, seorang yang masih sangat remaja pun sudah dapat mencapai jalan kekudusan. Sebagai satu angkatan seperjuangan, hendaknya setiap pribadi dapat memberikan masukkan dan pengaruh yang baik bagi teman angkatan lainnya dan bukan sebaliknya,  menjadi angkatan yang jahat, yaitu memberikan pengaruh yang buruk bagi orang lain sehingga akibatnya orang lainpun juga bisa memberikan dampak  buruk pula bagi sesamanya.

Beato Carlo Acutis, orang suci di jaman milenial, sorang programer muda yang menjadi santo.

Pengikraran kaul merupakan kesediaan untuk menjawab ‘ya‘ atas panggilan Tuhan. Kaul pertama mengandaikan kaul  untuk selamanya.  Hal senada juga disampaikan oleh salah satu dari pestawan yaitu Fr. Blasius Dinda SCJ.  sedangkan bagi fr. Attanasius Wirayudha SCJ, pengikraran kaul pertama merupakan sebuah janji kepada  Allah yang harus di hidupi dan dijalani dengan sebuah kesetiaan. Frater yang berasal dari Paroki Hati Kudus Metro ini tertarik bergabung untuk menjadi Biarawan Imam SCJ karena tertarik oleh karisma dehonian, dan karena rasa keprihatinan yang disebabkan kurangnya jumlah para imam sementara jumlah umat yang semakin banyak,  maka  bagi fr. Yudha, inilah bentuk pengabdian bagi Gereja dan bagi Allah. 

Br. Stefanus Eko Prasetyo, Novis SCJ

foto-fofo bisa dilihat (Dok. Rm. Ant Joko dan Novisiat SCJ) di sini

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*