MEMORIAL DAY KE MEMORIA DEI

Dehonian Memorial Day atau yang dapat disingkat DMD adalah hari yang didedikasikan untuk mengenang arwah para anggota SCJ yang telah meninggal. DMD diperingati setiap tanggal 26 November. Mengapa? karena pada hari ini di tahun yang silam meninggallah Pater Andre Prevot, SCJ  dan para martir SCJ di Wamba, Kongo, Mgr. Joseph Wittebols, dkk. Memorial Day ini ditetapkan oleh Mgr. Jose Ornelas Carvalho, SCJ (mantan Pater Jenderal) bersama Dewannya lewat keputusannya tanggal 31 Mei 2004.

            Pada tahun ini, para Dehonian di wilayah Lampung juga merayakan DMD di Kompleks Pemakaman para religius di Pringsewu (26/11). Acara ini dihadiri oleh para Romo, Bruder, frater TOPP-er yang berkarya di wilayah Lampung, komunitas Postulat-Novisiat SCJ St. Yohanes Gisting, para suster FSGM dan anggota Dehonian Family Lampung serta dihadiri beberapa umat dari paroki Pringsewu.

            DMD pada tahun ini dimulai dengan rekoleksi singkat yang diberikan oleh RP. FX. Kusmaryadi, SCJ. Romo Kusmaryadi memaparkan sejarah Memorial Day ini terlebih dahulu. Kemudian secara bertahap beliau juga turut menampilkan data para martir SCJ yang meninggal selama Perang Dunia pertama dan kedua serta Revolusi Spanyol. Disinggung pula oleh Magister Novisiat Gisting ini mengenai para martir SCJ yang menjadi korban pemberontakan politik di Kongo, dimana Mgr. Wittebols SCJ, dkk menerima mahkota kemartiran mereka.

            Menjelang akhir rekoleksi singkatnya, Romo Kus (biasa disapa) mengajak semua yang hadir untuk membawa Memorial Day kepada Memoria Dei (Pengingatan akan Allah). “Dengan menjadikan Memorial Day ini sebagai Memoria Dei kita semua diajak untuk mengingat Allah dan akhirnya menyatukan hati di hadirat Allah”, ujar romo yang hobi bertanam bunga ini. Menurut beliau, sebelum kita mengenal dan mencintai Kristus, kita harus mengingat-Nya terlebih dahulu.

Beliau juga mengingatkan peranan penting Roh Kudus dan Ekaristi dalam hal ini. “Roh Kudus bertugas untuk mengajar kita sekaligus mengingatkan kita akan Kristus dan puncak pengenangan akan Allah adalah Ekaristi sendiri”, ujar Romo Kus. Rekoleksi ini ditutup dengan sharing beberapa umat dan Imam yang mengenal pribadi yang telah dimakamkan di Kompleks Pemakaman Pringsewu itu.

            Setelah Rekoleksi usai, acara dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh RP. Valentinus Teja Anthara, SCJ didampingi oleh RP. FX. Kusmaryadi, SCJ dan RP. Yohanes Rasul Susanto, SCJ. Di penghujung Perayaan Ekaristi, Romo Teja, SCJ memberkati bunga tabur yang akan ditaburkan pada setiap makam di kompleks pemakaman ini. Setelah itu acara dilanjutkan dengan makam malam bersama di Postulat-Novisiat FSGM, Pringsewu untuk menjalin kebersamaan sebagai keluarga Dehonian

Fr. Blaise dan Fr. Sega (Novis SCJ)

1 Komentar

  1. Sungguh amat teduh dan sakral berkunjung di tempat ini beberapa thn yll ,semoga acr DMD dan rekoleksi di tempat ini semakin menyuburkan spiritualitas Dehonian di hati kita

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*