Perayaan Hari Raya Hati Kudus Yesus di Superiorat Palembang
Ikrar pembaharuan kaul menggema di sudut aula Superiorat SCJ Palembang, sesaat setelah anggota SCJ bersatu suara melantunkan Non Tingat Aras. Hari Jumat ini (11/6) memang menjadi hari yang istimewa bagi para Dehonian karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Hati Yesus Yang Mahakudus sebagai sumber spiritualitas kongregasi. Perayaan ini menjadi kesempatan berharga bagi para Dehonian SCJ untuk kembali mengingat dan membaharui komitmen hidup bakti. Tahun ini seluruh anggota SCJ di wilayah Palembang secara khusus berkumpul untuk merayakan kebersamaan dalam pertemuan dan Ekaristi dengan protokol kesehatan.
Romo Agustinus Setyoaji SCJ selaku superior wilayah Palembang mengawali kebersamaan di antara Imam, Bruder dan Frater yang hadir. Beliau memaparkan keadaan dan dinamika konfraternitas yang sudah terjadi di wilayah Palembang. Pemaparan tersebut menantang seluruh anggota SCJ untuk semakin berperan serta dalam hidup konfraternitas di wilayah Palembang. Selain mensyukuri penyertaan Tuhan dan banyak hal baik yang sudah terjadi, terdapat pula evalusi dan input dari beberapa konfrater guna menjadikan bakti hidup sebagai berkat bagi pelayanan dalam Gereja.
Acara ini dipuncaki dengan Perayaan Ekaristi konselebrasi dengan konselebran utama Mgr. Aloysius Sudarso SCJ didampingi oleh Romo Titus Waris Widodo selaku superior provinsi, serta Romo Agus Setyoaji selaku superior wilayah. Kurban Ekaristi berlangsung secara khidmat. Dalam kotbahnya, Romo Titus mengingatkan bahwa peristiwa penikaman lambung Yesus terjadi sesaat setelah kematian-Nya. Peristiwa ini menjadi lambang pemberian yang total yang mengalirkan rahmat bagi Gereja. Pembuktian atas kematian Yesus ini menjadi semangat yang sama pula bagi seluruh anggota kongregasi yang hendak menimba keteladanan dalam pemberian diri secara total.
Dalam amanatnya, Bapa Uskup mengajak anggota SCJ untuk melihat perayaan Hati Kudus di antara tantangan sekularitas dan tantangan zaman ini. Bagi beliau, Hati Kudus bukan sekedar rumusan teologis atau spiritualitas yang mapan, melainkan kemungkinan tranformasi pemaknaan yang turut mewarnai konteks masyarakat zaman ini. Jika Hati Kudus Yesus menjadi perayaan atas kemanusiaan Yesus yang terluka, maka bagaimana kita di zaman ini menjukkan spiritualitas yang sama melalui sikap solider pada keadaan manusia yang juga terluka. Menjadi tugas SCJ dan Gereja untuk membuat Hati Kudus Yesus tetap berjaya di tengah penderitaan manusia melalui karya dan pelayanan terbaik.
Perayaan Ekaristi juga sangat didukung dengan suasana aula yang berhias interior indah. Kajasdam II Sriwijaya, Kolonel Kavaleri Edward Francis secara khusus mempersembahkan renovasi aula Superiorat SCJ Palembang untuk semakin menyemarakkan perayaan kongregasi ini. Beliau bersama warga TNI-Polri yang mendapat pelayanan dari SCJ juga mempersembahkan lukisan glitter kepada Mgr. Aloysius Sudarso SCJ yang dilukis secara langsung selama perayaan berlangsung. Tak tangung-tanggung, Kolonel Edward mendatangkan seniman rupa yang juga pernah melukis Presiden Jokowi, para menteri dan beberapa tokoh lainnya. Pertunjukkan ini berhasil mengundang decak kagum di antara konfrater yang menyaksikannya.***
By fr. Gregorius Virdiawan SCJ
Nb: Foto-foto lainnya bisa Anda lihat di sini
Leave a Reply