Tema 2: Kisah Kelahiran dan Baptisan Leo Dehon

Tujuan :

Siswa diharapkan:

  1. Mampu menemukan peristiwa dalam sejarah hidupnya yang penuh syukur sebagai anugerah dari Allah.

  2. Siswa mampu menemukan makna hidupnya serta misi hidupnya kelak.

Gagasan dasar:

  • Memaknai hidup sebagai anugerah Allah, sebuah momentum rahmat (kairos) yang istimewa

  • Hidup adalah sebuah misi

Pendalaman:

Dalam catatan hariannya, Pater Dehon menceritakan kisah awal hidupnya hanya singkat saja. Tetapi muatannya begitu kaya. Kisah itu merupakan sebuah nostalgia, sebuah kilas balik.

Leo Dehon lahir pada 14 Maret 1843 di La Capelle, Aisne, Prancis Utara. la lahir sebagai anak ketiga dari keluarga yang tergolong berada. Ayahnya, Alexander Jules Dehon, seorang jujur, murah hati dan penderma. Namun Alexander sudah sejak masa mudanya meninggalkan Gereja, sewaktu belajar di kota Paris. Ia terpengaruh oleh gerakan anti Gereja. Istrinya, Adele Belzamine (ibu Leo), seorang yang saleh dan sangat memperhatikan pendidikan rohani anak anaknya.

Pater Dehon menceritakan kisah kelahirannya tidak hanya sebagai fakta sejarah dunia/manusia, melainkan juga sejarah rahmat (ada bagian hidupnya yang sangat disyukuri sebagai anugerah Allah). Bukan sekadar tanggal berapa, tetapi ada momen rohani apa saat itu yaitu momen rohani yang dimaknainya sebagai karya Allah.

Ia mencatat dua hal: pertama: peringatan St. Matilda dan kedua: pada Selasa kedua masa prapaskah . Pater Dehon juga memberi porsi lebih banyak pada kisah kelahiran spiritualnya sebagai murid Kristus (pada saat dia dibaptis), yaitu pada tanggal 24 Maret, pesta St. Simeon dan Ibadat sore I Pesta Kabar Sukacita. Pendeknya, kelahiran bagi Pater Dehon bukan hanya peristiwa manusiawi, tetapi adikodrati (ada campur tangan Allah).

Sejak kelahirannya, Pater Dehon sudah menemukan tanda kehadiran rahmat sekaligus pesan ilahi bagi dirinya. Ia sangat menyadari bahwa hidup adalah kisah rahmat/anugerah Allah, bahwa kelahiran adalah cara Allah memberikan anugerah dan menyatakan kasihNya kepada dunia, melalui kehadiran seorang manusia. Sebagaimana dulu Ia lakukan dalam peristiwa kelahiran Kristus. Artinya seseorang lahir pasti dikehendaki Allah, dan Allah memberikan tujuan bagi hidupnya, ada misi dari Allah yang harus dijalankan. 

Pada titik ini, kita bisa berkilas balik menjenguk lagi kisah kelahiran kita atau kita bisa mengingat peritiwa kelahiran kita. Dengan satu kesadaran: Hidup adalah anugerah dan tanda kasih, bukan hanya untuk saya tetapi juga orang di sekitar saya, saya menjadi berkat bagi orang lain.

Kesadaran ini sangat fundamental dan sangat penting, karena berkaitan dengan konsep dan identitas diri. Siapa aku dan aku akan menjadi seperti apa? Merasul / menjadi berkat bagi banyak orang, itu tidak mungkin dilakukan oleh orang yang tidak percaya bahwa hidupnya adalah rahmat dan tanda kasih, bahwa ada goresan kasih di hidupnya sejak dilahirkan. Bahwa aku dicintai, aku dikasihi. 

Selain kesadaran akan momen rahmat, Pater Dehon juga menghubungkan waktu pembaptisannya dengan Ecce Venio. Ia meyakini bahwa ia dibaptis tepat pada peringatan akan saat Yesus memutuskan masuk ke dunia dan berkata Ecce Venio (Lihat Aku Datang untuk melakukan kehendak-Mu ya Allah / Semangat readiness).

Lihat gagasannya: seorang manusia dipersatukan dengan Kristus dan dilahirkan sebagai manusia baru tepat di saat Kristus juga memutuskan untuk siap datang ke dunia dan hidup sebagai manusia. Lalu, “kebetulan” ini menghantar Pater Dehon pada kesadaran akan hidup sebagai misi, sebagai sebuah pemberian diri yang didasari oleh pernyataan Ecce Venio, untuk melakukan kehendak Allah.

Ketika dilahirkan, seperti Kristus, manusia diberi misi utama. Misi itu adalah melakukan kehendak Allah. Wujudnya? Dalam cerita Kristus wujudnya adalah: hidup, karya, sengsara, wafat, dan kebangkitan. Dalam cerita Pater Dehon, wujudnya adalah: menjadi misionaris dan martir. Itu semua adalah jalan yang didambakan dan akhirnya ditempuhnya dengan paripurna. Lalu, bagaimana dengan kita? Apa ceritamu?

Pertanyaa untuk ditulis dalam buku Refleksi:

  1. Tuliskan salah satu atau salah dua pengalaman dalam hidupnya yang sangat membahagiakanmu, membuat kamu sangat bersyukur. (jawabnya boleh lebih dari dua). Mengapa membuatmu sangat beryukur?

  2. Apa misi hidupmu? Berkat apa yang ingin kamu bagikan kepada banyak orang? Bagi Keluargamu? Bagi sahabat-sahabatmu? Bagi orang-orang lain?

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*