Perjalanan salib 100 Tahun SCJ di Indonesia sampai di kota Pringsewu tepatnya di RR Laverna pada tanggal 22 Januari 2024 disambut dengan sukacita oleh keluarga awam dehonian termasuk di dalamnya orang muda Dehonian. Salib sebelumnya berada di komunitas SCJ di Metro dan berkeliling stasi di Paroki Hati Kudus Metro. Orang muda dehonian di sekitaran kota bambu seribu mengambil waktu secara khusus untuk menyambut kehadiran salib 100 tahun SCJ di Indonesia dengan bersatu hati dalam adorasi yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Februari 2024. Sebanyak 41 orang muda dehonian dari paroki disekitaran Pringsewu (Pringsewu, UP Sukoharjo, Klairejo dan Gisting) yang masih menghidupi spritualitas Pater Dehon mengikuti adorasi yang dipimpin oleh Romo Y. Eko Yuniarto SCJ.
Romo Eko di awal renungan mengajak Dehonian Muda untuk mengingat dan mengenang perjalanan SCJ di Indonesia. Bagaimana seorang romo SCJ tetap setia dalam panggilan dan pelayanan karena “kegilaanya” pada Yesus yang tersalib, dimana pun kapan pun dan dalam kondisi apapun. Sejarah imam dan bruder pendahulu SCJ yang memiliki andil besar di masa awal SCJ di Indonesia menjadi gambaran yang jelas bagaimana SCJ hadir mewarnai Gereja lokal di Indonesia. Sampai dengan 100 tahun SCJ di Indonesia juga banyak memiliki karya nyata dan hadir untuk gereja lokal. “Apa yang bisa kita lakukan dalam konteks sebagai orang muda dehonian (sebagai komunitas awam dehonian) zaman ini? tanya Romo Eko mengajak orang muda dehonian melakukan permenungan lebih dalam. Sembari mengajak melihat salib 100 tahun SCJ di Indonesia yang menggambarkan Yesus memberikan hati-Nya kepada manusia dengan wajah tersenyum, mampukah sebagai dehonian muda memberikan hati kepada sesama sambal tersenyum untuk mengubah kesan, membebaskan dan memberi pengharapan.
Dehonian muda yang menghidupi semangat Pater Dehon (LoReSa) diajak untuk mampu dan berjuang memberikan hati dengan wajah yang tersenyum dengan sikap tidak mudah mengeluh, punya rasa solider kepada sesama dan berani memberikan hati seperti Dia yang memberikan hatiNya untuk keselamatan manusia. Romo Eko sekali lagi membawa pada pertanyaan permenungan yang lebih dalam untuk melakukan banyak hal dalam kehidupan pribadi masing-masing dengan semakin menimba kasih dari hati-Nya yang terbuka yang diberikan kepada manusia. Adorasi ekaresti yang dilakukan oleh orang muda dehonian menjadi suntikan spirit untuk terus menghidupi semangat Pater Dehon dan semangat para pendahulu baik romo dan bruder misionaris maupun romo dan bruder SCJ di Indonesia untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dalam balutan momen 100 tahun SCJ di Indonesia.
Setelah adorasi, kebersamaan dehonian muda dilanjutkan dengan santap malam bersama dan pesta durian sekaligus sosialisasi kegiatan Komunitas Awam Dehonian di Indonesia seperti Temu Akbar Komunitas Awam Dehonian yang akan dilaksanakan di Belitang Juli mendatang. Sukacita, syukur dan keceriaan mewarnai acara singkat, mengesankan dan mengobati kerinduan untuk berkumpul menimba spiritualitas, buktinya teman-teman yang masih dalam keluarga muda hadir untuk mengobati kerinduan untuk berkumpul dan bersatu hati tutur Wisnu yang mempersiapkan acara adorasi dan quality time orang muda dehonian. Orang muda dehonian bersyukur dan berterima kasih karena di ikut sertakan dalam rangkaian kirab salib 100 tahun SCJ di Indonesia setelah sekian lama (setelah pandemi) kembali bersatu hati untuk menimba kasih dari hatiNya yang terbuka diberikan kepada orang muda dehonian. Salib kemudian akan dibawa ke Gereja Paroki St. Yusup Pringsewu dalam perayaan Ekaristi bersama dengan umat Paroki Pringsewu. Vivat Cor Iesu Per Cor Mariae.
(Vita Andreas)
Leave a Reply