Peristiwa Penuh Syukur di Paroki St. Yohanes Penginjil Bengkulu

Rm. Vin SCJ, Mgr. Al. Sudarso SCJ, Rm. Sarmono SCJ, dan RD. Emmanuel. Rm. Lukas Hadi Siswa SCJ tidak bisa hadir karena tugas beliau di misi scj Philipina.

Paroki St. Yohanes Penginjil Bengkulu di bulan November 2019 ini merayakan syukur untuk tiga peristiwa. Pertama, syukur atas 25 tahun imamat Rm. Paulus Sarmono SCJ (Romo Paroki St. Yohanes Penginjil), Rm. Vin Sri Herimanto SCJ (Penasehat Jenderal SCJ di Roma), Rm. L. Hadi Siswo SCJ (Misonaris di Philipina), dan RD. Emmanuel Belo Sede (Ekonom KAPal). Kedua, syukur atas 93 tahun paroki ini berdiri; dan ketiga, syukur atas gedung serba guna St. Aloysius yang telah selesai pembangunannya.

Tiga peristiwa syukur ini menjadi medan perjumpaan umat paroki Bengkulu yang jumlah umatnya sekitar empat ribuan. Rangkaian syukur ini diisi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan umat lingkungan dan stasi di paroki ini; bahkan karena rasa syukur yang besar diundang Unit Pastoral Pinang Raya dan Unit Pastoral Penarik. St. Stefanus Martir, Curup untuk semakin melengkapi rasa syukur yang besar tersebut. Beberapa perlombaan yang mengisi kegiatan ini antara lain lomba menyanyikan mazmur, bertutur Kitab Suci, paduan suara, dan senam gembira digelar dengan sukacita dan antusias yang besar.

Dua hari menjelang puncak syukur acara ini, pada tanggal 25 November digelar doa lintas iman. Para tokoh agama bersama dengan beberapa umatnya berkumpul di teras gedung serba guna St. Aloysius untuk mendoakan paroki ini. Doa pembuka disampaikan dari gereja Katolik yang dipimpin oleh Fr. Carolus Bravery, SCJ.

Dalam kesempatan berikutnya, Rm. Paulus Sarmono, SCJ menyampaikan maksud mengundang para tokoh agama dan para tokoh pemerintahan; di dalamnya Rm. Sarmono mengucapkan terima kasih karena selama ini umat Katolik mempunyai tetangga yang orang-orangnya berhati baik. “Kami minum dari kelurahan sumur meleleh, tapi tinggalnya di kelurahan Pasar Baru; dua kelurahan yang selama ini menjadi tempat kami mendapatkan air minum dan tempat tinggal”, kata Rm. Paulus Sarmono, SCJ yang merayakan pesta perak Imamat. “Kami juga mengundang bapak Gubernur Bengkulu karena menjadi tetangga kami; juga mengundang Bapak Kapolres Bengkulu yang selalu siap menjaga keamanan saat umat Katolik beribadah”.

Romo Sarmono mengatakan bahwa persaudaraan yang selama ini sudah terjalin baik supaya terus dipelihara. Ia juga yakin bahwa nantinya Bengkulu ini akan berkembang. Oleh karena itu, pada gedung serba guna ini dibuat museum kecil-kecilan untuk mendukungg bangunan gereja lama yang ditetapkan oleh dinas Pariwisata dan Kemendikbud sebagai salah satu cagar budaya yang ada di kota Bengkulu.

Acara kemudian masuk pada intinya, yakni berdoa bagi gereja paroki ini yang disampaikan dari empat agama yang ada di sekitar Gereja St. Yohanes Penginjil Bengkulu, antara lain secara bergiliran berdoa dimulai dari agama Islam, agama Kristen, agama Budha, dan agama Hindu. Doa lintas iman ini berlangsung dengan khitmad lalu ditutup dengan makan bersama, yang persiapannya dilakukan secara bergotong-royong bersama warga dari kelurahan sumur meleleh.

Perayaan puncak dimahkotai dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Bapak Uskup Mgr. Aloysius Sudarso, SCJ. Dihadiri 48 imam, 7 frater, 20 suster.

by. Rm. Alexander David SCJ

Foto-foto lengkap lihat di sini

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*