“ASYIK BERSAMA YESUS” – Membawa kanak-kanak untuk mencintai Yesus

Judul       : Asyik Bersama Yesus, 43 Aktivitas Anak Berdasarkan Narasi Injil

Penulis    : Joana Aloysia

Penerbit  : Rumah Dehonian, 2019

Tebal       : 2 jilid, 32 + 88 halaman

ISBN       : 9786239165307

Pemesanan WA : 0821 7934 6007

   Asyik Bersama Yesus?

Ya, tentunya mengasyikkan! Buku berisi 43 aktivitas dengan rangkaian menggunting, mewarnai, menempel dan melipat gambar-gambar seturut dengan narasi Injil ini memberikan sebuah perumpamaan bahwa tinggal bersama Yesus itu benar-benar asyik. Alasan mutlak, pada diri-Nya sendiri bahwa Yesus sosok tokoh yang sangat dekat dengan anak-anak, menyayangi penuh kasih, serta mencintai mereka sehingga dapat dirasakan langsung oleh anak-anak. Yesus tentu sangat dekat dan akrab kepada anak-anak. Ia melebur hatinya dan siap sedia untuk bermain bersama mereka, lalu memberkati. Bahkan Dia menjadi kanak-kanak sebagai gambaran kerajaan Allah.

Para pendamping diajak untuk berperan aktif mendampingi dan mengingatkan kita pada pesan Yesus “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka,”(bdk. Mat 19:14) aktivitas pendalaman iman menjadi proses yang mengasyikkan dan menyenangkan bersama Yesus.

Inilah letak keunggulan buku aktivitas iman anak ini. Proses anak yang aktif dan kreatif berprakarya melalui media gambar yang disediakan seakan menjadi respons dunia anak yang ingin semakin dekat mengenal Yesus serta tokoh-tokoh Injil di sekitar-Nya. Anak-anak tidak sekadar mendengarkan atau membaca cerita Injil. Mereka bertutur ulang secara motorik dan berimajinasi secara aktif ke dalam penokohan Injil, lalu menemukan pesan-pesannya seturut dunia kanak-kanak.

Dan bagaimana buku ini menyajikan pendekatan kepada Yesus yang mengasyikkan bagi anak-anak tersebut?

Buku disusun menjadi dua bagian. Buku pertama merupakan pengantar aktivitas. Didalam isinya terdapat sebuah narasi-narasi singkat perikop Injil dari awal hidup Yesus hingga kisah-kisah kebangkitan-Nya. Diuraikan juga tuntunan praktis bagaimana mengerjakan aktivitas dan pesan-pesan misioner yang bisa dipetik dari prakarya sehingga anak-anak tidak merasakan kesulitan untuk berkreasi. Buku kedua berisi media gambar aktivitas yang harus dipotong dan dikerjakan sesuai dengan tuntunan yang diberikan buku pertama. Kendati disiapkan foto-foto contoh jadi, aktivitas dibuku ini tidak menutup kemungkinan adanya kreativitas lanjut dari anak-anak.

Sebagaimana tertuang pada pengantar, penggunaan buku ini sangat menekankan pentingnya peran pendamping, entah itu di rumah, sekolah, maupun Gereja dalam kegiatan Sekolah Minggu. “Sebelum mengerjakan aktivitas tersebut, sambil melihat media gambarnya, pendamping  harus menuturkan isi narasi Injil yang dimaksud serta pesan-pesan iman yang bisa dipetik untuk si anak,” (hlm 3).

Secara tidak langsung para pendamping sekolah minggu maupun orang tua diajak untuk membawa anak-anak  kekerajaan Allah, dan didalam kutipan Alkitab berpesan “Ingatlah,  jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di surga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di Surga” (bdk. Matius 8:10) Hadirnya buku ini perlu kita pertimbangkan dalam konteks seruan Yesus tersebut, terlebih di zaman teknologi dewasa ini. Banyak orangtua memanjakan putra-putri belia mereka dengan gadget, yang memang manjur untuk membuat anak-anak “bermain” dan “diam”. Namun, hal ini termasuk  langkah membiarkan anak datang pada Yesus atau malah anak direndahkan oleh kemajuan teknologi lalu menghalangi kedekatan pada Yesus?

Sangat disayangkan apabila sejak usia dini, anak-anak tidak diperkenalkan pada Yesus dan tokoh-tokoh iman dalam Kitab Suci. Gereja akan kehilangan generasi yang mengemban hakikatnya sebagai pewarta Injil. Melalui prakarya kreatif, buku ini menjadi jalan membawa kanak-kanak kepada Yesus, mendengarkan sabda-Nya, dan menjalankan perutusan-Nya seturut dunia kanak-kanak.

By : Yosephine Aprilia Hartono

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*