Kata Maria : “Bagaimana mungkin HAL ITU terjadi, …?”

Rm. Rino Venturin, Rm. Severino Verzeni, Rm, Dino Menoncin, Rm. Juan Domingo Griffon (Provinsial), Rm. Benediktus MUlyono, dan Rm. Primo Corbelli.

Refleksi Kecil Atas Keberangkatan dan Tiba di Argentina.

Berangkat Pada Tanggal 31 Mei 2021

Rm. Mulyono dalam persiapan berangkat ke Argentina

Kiranya bukan kebetulan bahwa keberangkatan saya dari Jakarta (Indonesia) menuju Argentina bertepatan dengan Pesta Santa Maria mengunjungi Elisabeth Saudarinya. Sesudah menerima SK Pater Provinsial untuk tugas perutusan misi ke Provinsi SCJ Argentina-Uruguay, diadakan Misa Perutusan oleh Pater Provinsial (Rm. Titus Waris Widodo SCJ). Misa Perutusan saya bersama Rm. Anggoro Ratri SCJ untuk tugas ini dipimpin oleh Mgr. Al. Sudarso SCJ pada Hari Rabu Tanggal 23 September 2020 di Komunitas Gentiaras, Palembang.

Setelah beberapa bulan tinggal di Komunitas Jakarta, akhirnya pada Hari Senin, Tanggal 31 Mei 2021 Pkl. 21.00 WIB berangkat menuju Buenos Aires, Argentina dengan maskapai penerbangan Turkish Airline. Rm. H. Wardjito SCJ selaku Prokur Misi menghantar keberangkatan saya dari Rumah SCJ Cipinang Cempedak menuju bandara Soekarno-Hatta ditemani oleh Rm. Anggoro SCJ dan Rm. Lukas Siswo Hadisasmita SCJ.

Belajar Pada Sikap Kerendahan Hati Bunda Maria

Rumah Retret Casa Sagrado Corazón de Jesús, Padres Dehonianos” di Buenos Aires. Satu kompleks dengan Provinsialat SCJ

Banyak sikap Santa Maria yang pantas menjadi acuan penghayatan hidup panggilan kita. Kerendahan hatinya telah mengajarkan keutamaan kepada kita bahwa kita ini ciptaan Allah yang harus mengabdi pada kepentingan Allah. Manusia boleh menginginkan banyak hal baik terjadi pada dirinya; namun di sisi lain sebagai orang beriman manusia harus mengedepankan apa yang pertama-tama menjadi rencana Allah dalam dan atas diri kita. Setiap orang beriman harus belajar dari Santa Maria yang mengajarkan bahwa di atas kehendak atau keinginan manusia yang baik; kehendak dan rencana Allah atas diri kita adalah jauh lebih baik dan sempurna.

Santa Maria telah mengajarkan kepada kita untuk terus memahami kehendak Allah itu atas diri kita. Ungkapan “Bagaimana mungkin ‘HAL ITU’ terjadi…” adalah bukti bahwa Maria dalam kegundahannya sekalipun, tidak berpusat pada dirinya sendiri (baca: egois), namun Maria masih berusaha untuk mengedepankan pertama-tama kehendak Allah.

Ungkapan ‘HAL ITU’ menunjuk pada rencana atau kehendak Allah bahwa Maria harus mengandung dan melahirkan Yesus; yang menurut ukuran pertimbangan manusiawi merupakan suatu ketidakmungkinan. Namun sikap Maria yang tertuju pada kehendak Allah itu, justru yang memampukannya untuk kemudian memahami dengan terang iman bahwa Maria selayaknya memang harus mengedepankan kehendak Allah dibanding pemikiran manusiawi dan keragu-raguannya.

Maria mampu bertahan dalam keutamaan untuk tidak mengedepankan pemikirannya sendiri karena keutamaan kerendahan hatinya. Karena kerendahan hatinya, Maria mampu mengalahkan keegoismeannya; dan mengorbankan kehendak pribadi manusiawi serta mengedepankan kehendak Allah. Kerendahan hati adalah jalan setiap orang menemukan titik terang, harapan, dan kepastian di dalam keraguan dan ketidakpastian.

Menghayati Ketaatan Dalam Iman Yang Berpengharapan

Rumah Retret Casa Sagrado Corazón de Jesús, Padres Dehonianos” di Buenos Aires. Satu kompleks dengan Provinsialat SCJ

Dalam kerendahan hati Maria terpancar pula sikap keutamaan lainnya, yaitu ketaatannya pada kehendak Allah: “Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-MU.” (Luk. 1: 38). Kita pun memiliki teladan dalam ketaatan yaitu sikap yang kita temukan pada diri Santo Yusuf, suami Santa Maria. Bapa Paus Fransiskus dalam Patris corde menguraikan: “Yusuf menerima Maria tanpa menuntut syarat apa pun; dan dalam keraguannya tentang cara terbaik untuk bertindak, Allah menolongnya memilih dengan menerangi pertimbangannya.”

Belajar pada ketaatan Maria dan Yosef, kita diteguhkan pula oleh Paus Fransiskus yang melanjutkan uraiannya: “Jalan rohani yang ditunjukkan Yosef kepada kita bukanlah jalan yang menjelaskan, tetapi jalan yang menerima.” Dengan demikian kita bersyukur bahwa Maria dan Yosef mewariskan kepada kita sikap ketaatan yang benar akan kehendak Allah dalam menerima dan menjalankan tugas apapun yang dipercayakan kepada kita.

We The Congregation

Para Dehonian di Buenos Aires berkumpul di Paroki saat Rekoleksi menjelang Hari Raya Hati Kudus Yesus

Menerima tugas perutusan misi di Provinsi SCJ Argentina-Uruguay ini, saya hayati dalam semangat kesatuan kita sebagai satu kongregasi. Suatu semangat yang ditanamkan dalam diri setiap anggota SCJ. Pater Superior Jenderal (P. Jose Ornelas Carvalho SCJ) pada tanggal 3 Desember 2006 menulis surat yang ditujukan kepada setiap anggota berdasarkan refleksi beliau atas Hasil Konferensi Jenderal VII di Warsawa pada tanggal 16-24 Mei 2006. Beberapa point yang menyentuh pribadi saya adalah Pater Jenderal menggarisbawahi dimensi universal pewartaan yang mendorong kita untuk melintasi batas-batas pribadi, kebudayaan, dan nasionalitas kita. Selain itu beliau juga menegaskan bahwa keterlibatan akan karya misi Kongregasi dan Gereja harus menjadi point penting dalam progam setiap Entitas. Meneruskan anjuran Konferensi Jenderal tersebut, Pater Superior Jenderal pun menganjurkan kepada setiap konfrater SCJ memiliki pengalaman karya misi di luar Propinsinya sendiri.

Casa Sagrado Corazón de Jesús, Padres Dehonianos” di Buenos Aires. Satu kompleks dengan Provinsialat SCJ

Semangat dan nilai-nilai itulah yang juga menggerakkan saya untuk berani mempersembahkan diri ikut ambil bagian dalam tugas pelayanan karya misi di Propinsi Argentina-Uruguay ini. Saya sepenuhnya sadar bahwa harus belajar banyak hal baru: bahasa, budaya, keutamaan kearifan lokal dan banyak hal lainnya. Santa Maria mengajarkan sikap dasar yang sangat penting, yakni: “Bagaimana mungkin Hal Itu terjadi?”; dimana dalam sikap dasar itu Maria telah mengajarkan keutamaan untuk selalu berorientasi pertama-tama kepada Allah yang memanggil kita. Dengan meneladan Santa Maria, saya percaya Tuhan akan selalu menunjukan jalan yang penuh harapan dan menerangi serta mendampingi dalam setiap tantangan dan kesulitan.

Tiba Di Buenos Aires, Argentina

Beberapa anggota komunitas Provinsialat SCJ di Buenos Aires, Rm. Juan Domingo Griffon (Superior Provinsial), Rm. Benediktus MUlyono, dan Rm. Lino Frizzarin)

Saya tiba di Buenos Aires pada Hari Selasa, 1 Juni 2021 Pkl. 22.00 waktu setempat. Setelah melewati proses imigrasi, dan juga test kesehatan (swab antigen) di bandara, pada Pkl. 24.00 saya bertemu dengan P. Juan Domingo Griffone SCJ (Superior Provinsial) dan P. Leonardo Zampa beserta Bapak Hector yang telah menanti dan menyambut kedatangan saya.

Taman tengan di Casa Sagrado Corazón de Jesús, Padres Dehonianos” di Buenos Aires. Satu kompleks dengan Provinsialat SCJ

Selama kurang lebih 30 menit perjalanan dari bandara Ministro Pistarini Airport (EZE), tibalah di Komunitas Provinsialat SCJ. Puji Tuhan, syukur kepada Allah atas Berkat penyertaan-Nya dan atas perlindungan dan doa Bunda Maria saya boleh tiba di Buenos Aires ini dengan lancar tanpa kesulitan apapun.

Banyak Terimakasih kepada Pater Superior Provinsial (P. Titus Waris Widodo SCJ) beserta Dewan dan semua Konfrater atas doa-doa dan dukungannya. Terima Kasih kepada keluarga dan seluruh umat atas doa-doa Anda semua. Mohon doa-doanya selalu untuk memulai karya pelayanan di tempat baru ini.

oleh: Rm. Benediktus Mulyono SCJ

9 Komentar

  1. Hodup baru dengan lingkungan baru, budaya baru dan rekan-rekan baru yang berumur, pasti memancing energi khusus untuk beradaptasi. Selamat berjuang romo.
    Salam sehat. Steven MS

  2. Selamat menjalankan tugas perutusan di tanah misi romo..
    Semoga selalu membawa berkat bagi banyak umat.
    Berkah Dalem

  3. Selamat menjalankan tugas dan misi dengan semangattttt ya pastorMulyono…selalu sehat dan selalu dlm lindungan Bunda Maria dan penyertaan Tuhan🙏🙏🙏

  4. Amin…🙏
    Selamat berkarya Romo, dimanapun berada…
    Seperti Bunda Maria dan Santo Yusuf suaminya yang setia.
    Menjalankan segala tugas perutusan dengan sepenuh hati dan kesetiaan.
    Semangat dan selalu jaga kesehatan yaa…
    Tuhan Jesus memberkati 🙏

  5. Vivat Cor Jesu Per Cor Mariae
    Selamat bertugas dan bermisi ditempat yang baru Romo Mul, sehat, bahagia serta sukacita slaloe dalam menjalankan tugas perutusan.

  6. Puji Tuhan Romo, ikut senang, berbahagia dengan semua yg Romo alami dlm perjalanan dan sampai ditempat dg selamat, trm ksh u sharing yg menguatkan, menjadi inspirasi kami u meniru teladan Bunda Maria, mhn Roh Kudus memapukan sy u bisa berdevosi dengan Bunda Maria, selamat belajar dan bertugas Romo, sehat selalu, doa kami selalu u Romo, matur nuwun BD

  7. Selamat bermisi Romo…berjalan bersama Bunda Maria membawa Yesus kepada semua orang yang Romo layani.
    Tetap semangat 💪
    Berkah Dalem Gusti 🙏

Tinggalkan Balasan ke Theresia Asty Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*