Dehonian Day ke 179, Skolastikat SCJ Yogyakarta
Vivat Cor Jesu per Cor Mariae
Saat Pater Dehon mengalami keterjatuhan ketika Oblat Hati Kudus dibubarkan oleh Roma, Pater Dehon mengalami situasi keterpurukan. Oblat yang didirikannya berniat untuk menyebarluaskan Hati Kudus kepada setiap orang ternyata tidak setujui. Namun Pater Dehon tidak tinggal diam, ia terus berjuang dan akhirnya mendapat titik terang. Pater Dehon akhirnya mendirikan Kongregasi Imam-Imam Hati Kudus dan disetujui oleh Roma.
Seharusnya bila Oblat Hati Kudus tidak dibubarkan, Pater Dehon bisa berkarya lebih banyak. Namun karena Oblat dibubarkan, banyak rencana Pater Dehon menjadi tertunda. Setelah Kongregasi Baru disetujui oleh Roma, maka Pater Dehon bergerak cepat untuk mengejar target yang tertunda itu.
Apa yang dialami Pater Dehon kiranya relevan dengan situasi kita saat iniSituasi pandemi saat ini terus berubah-ubah. Beberapa waktu yang lalu, kita merasakan trend pandemi sudah menurun searang mulai agak naik lagi. Trend pandemi yang menurun membuat banyak orang sudah dapat beraktifitas dengan lebih baik lagi. Sekolah-sekolah, universitas mulai belajar dengan sistem hibrid, separuh luring separuh daring. Event-event yang saat itu tertunda mulai dilaksanakan. Pagelaran sepak bola AFF 2020 contohnya, seharusnya dilaksanaan di tahun 2020 karena pandemi harus dilaksanakan di tahun 2021 kemarin. Peluang-peluang baik untuk mengisi sesuatu yang pernah tertunda atau tertinggal karena pandemi terus dicari.
Acara Dehonian Day ke 179, awalnya hendak diadakan secara offline, dan kami hendak mengundang peserta khusus pria usia SMP sampai SMA dengan jumlah secara terbatas. Namun karena kasus omicron di Jogja mengalami peningkatan, maka kami merubah acara menjadi online. Apalagi sebagian dari anggota komunitas Skolastikat SCJ terpapar covid-19, maka kami benar-benar tetap “ngeGAS” mengadakan acara Dehonian Day secara virtual. Peluang-peluang baik kami cari dan akhirnya mengadakan acara Dehonian Day secara online itulah solusi terbaiknya.
Sebagai orang muda Katolik yang merupakan pioneer Gereja dan generasi Bangsa Indonesia, kita harus bisa mencari peluang. Peluang yang harus kita temukan ialah, bagaimana kita harus berperilaku positif dan mengisi waktu dengan baik di era transisi dari pandemic menuju pasca pandemic.
Oleh sebab itu dalam acara DD 2022 ini, kita mengangkat tema “Gass Poll Menuju Perubahan”. Motivasinya sederhana. Dengan tema itu diharapkan, kita sebagai orang muda yang tangguh, memiliki semangat juang untuk menjadi pelopor yang baik dalam berperilaku di tengah-tengah masyarakat dan Gereja, terlebih dalam situasi transisi dari era pandemi menuju pasca pandemi ini.
Acara Dehonian Day ke 179 ini diikuti oleh peserta pria dan wanita dengan jumlah peserta sekitar 68 peserta. Mereka antusias mengikuti acara Dehonian Day virtual ini. Dengan diadakan secara virtual, acara Dehonian Day ini menjadi lebih terbuka untuk semua. Semua yang mengikuti bisa merasakan kebahagiaan para Dehonian dalam merayakan ulang tahun pater pendiri Kongregasi SCJ.
Semoga suka cita yang didapat dalam acara Dehonian Day ke 179 membawa perubahan dan terus gass poll jangan kendorkan semangat kita dalam menjalani aktivitas kita sehari-hari di masa yang tak menentu ini.
oleh: Tim Skolastikat SCJ Yogyakarta
Leave a Reply