Keceriaan terpancar di wajah orang-orang yang berkumpul di Gereja paroki St. Fransiskus de Sales Palembang. Sore itu, lebih dari 70 anggota Dehonian Family mengikuti rekoleksi dan misa kudus mengenang hari wafatnya Pater Dehon, pendiri Kongregasi Imam-Imam Hati Kudus Yesus (SCJ). Mereka adalah para Romo, Frater, Bruder, dan Komunitas Awam Dehonian (KAD) wilayah Dekanat 1 Palembang.
Perayaan hari wafatnya Pater Dehon tahun ini menjadi makin istimewa. Pasalnya, pada perayaan tahun ini, Kongregasi SCJ dunia membuka rangkaian perayaan menyongsong tahun yubelium 100th meninggalnya Pater Pendiri (12 Agustus 2025) dan 150th berdirinya kongregasi (2028).
Rekoleksi dipimpin oleh Rm. Florentinus Heru ISmadi SCJ. Dengan sangat apik Rm. Heru SCJ memberikan refleksi yang sangat mendalam tentang salah satu sikap khas Dehonian, Sint Unum (semoga mereka bersatu) yang digali dari fenomena hidup sehari-hari dan semangat Kapitel SCJ yang ke XXV yang belum lama selesai di Roma. Tema ini menekankan urgensi kesatuan sebagai elemen fundamental dalam kehidupan berkomunitas.
Romo Heru SCJ memulai rekoleksi dengan menguraikan fenomena yang sering terjadi dalam komunitas, yaitu adanya individu-individu yang merasa terpinggirkan atau secara sengaja memisahkan diri dari komunitas atau keluarga. Fenomena marginalisasi ini, menurut Romo Heru SCJ, sering kali mencerminkan adanya fragmentasi atau disintegrasi dalam suatu komunitas atau keluarga.
Lebih lanjut, Romo Heru SCJ mengidentifikasi sembilan faktor utama penyebab fragmentasi dalam komunitas, yaitu perbedaan pemahaman spiritualitas, perbedaan konsep, rasa memiliki dan dimiliki, individualisme yang semakin menguat dalam diri anggota, keberbedaan dan kekhasan yang tak terjembatani, kehadiran teknologi yang membuat kontak langsung semakin jarang terjadi, kesulitan komunikasi yang sering kali menjadi kendala, birokrasi yang kurang jelas, dan visi pemimpin.
Mengacu pada semangat Kapitel SCJ ke-XXV, Romo Heru menyoroti pentingnya beberapa aspek dalam mewujudkan “Sint Unum” sebagai Dehonian. Aspek-aspek tersebut mencakup identitas yang jelas, kesatuan komunitas dalam arti para anggotanya saling bergantung satu sama lain, bertanggungjawab atas kesejahteraan hidup bersama, pembentukan (formasio) yang kuat, berjiwa misionaris, serta pelayanan kepemimpinan yang inspiratif.
Tidak ketinggalan, Romo Heru juga menyampaikan pesan khusus dari Paus Fransiskus yang diberikan dalam audiensi dengan para peserta Kapitel SCJ. Dalam pesan tersebut, Paus menekankan enam aspek krusial untuk memelihara kesatuan dalam komunitas. Pertama, signifikasi doa Yesus yang menjadi sumber kekuatan. Kedua, perlunya semangat untuk selalu memohon kesatuan dari Allah. Ketiga, pentingnya kehidupan sakramental sebagai fondasi. Keempat, peran kapel sebagai tempat pertemuan spiritual dengan Tuhan. Kelima, menjaga kedekatan pribadi dengan Tuhan. Terakhir, Paus mengingatkan untuk menjauhkan diri dari gosip yang bisa merusak kesatuan.
Setelah rekoleksi, acara dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi sebagai bentuk syukur dan penguatan spiritual. Selanjutnya diadakan jamuan makan bersama yang memperkuat persaudaraan para Dehonian Family. Acara ditutup dengan doa completorium (ibadat malam).
Leave a Reply