Sang Pegulat Rohani telah Berpulang dengan Senyum Kemenangan – In Memoriam Br. Yohanes Suprapto SCJ

Lagu Ecce Venio dikumandangkan oleh konfrater SCJ nengantar kepergian Br. Yohanes SCJ

Anda tentu ingat dengan petinju kebanggaan Indonesia yaitu Chris John. Bagi dia menang atau kalah atau kalah adalah biasa dalam pertandingan, namun yang paling penting adalah melakukan yang terbaik dan berpasarah pada Tuhan Yesus. Kesaksian iman yang sangat baik dan membuat terharu banyak orang Kristiani ketia dia dengan berani membuat tanda salib di setiap pertandingan entah menang atau kalah. Chris John adalah petinju kebanggaan dan menjadi saksi iman yang baik. Dia selalu mengandalkan Allah dalam setiap pertarungannya.

Pater Jenderal SCJ, Pater Carlos Luis SCJ memberikan Sakramen Minya Suci kepada Bruder Yohanes saat beliau berkunjung di Indoensia, 30 September 2019

Bruder Yohanes dalam arti tertentu juga seorang petarung sejati, bukan petarung fisik melainkan petarung rohani, hidupnya penuh dengan pegulatan, khususnya dua tahun terakhir saat dia harus berjuang menerima sakitnya. Namun pada akhirnya Bruder Yohanes menjadi pemenang saat dia mengandalkan Allah. Bruder Yohanes menjadi pegulat Rohani yang sejati.

Hari Kamis, tanggal 5 Desember 2019 adalah saat perpisahan fisik dengan bruder Yohanes terkasih. Kita serahkan tubuh fisiknya kepangkuan ibu bumi dan kita hantarkan jiwanya kedalam pelukan Hati Yesus yang dicintainya.

Rm. Agus SCJ, Superior SCJ wilayah Palembang memimpin doa untuk menghantar jenasah bruder Yohanes di bawa ke Gereja St. Yosep

Pagi itu jam 7.45 WIB, telah berkumpul beberapa konfrater SCJ, beberapa suster, keluarga dan umat di Kapel Emmanuel Panti Werda Darma Bakti Km 7, tempat jenazah Br. Yohanes disemayamkan. Rm. Agus Setiaji SCJ, sebagai Superior SCJ wilayah Palembang memimpin doa untuk menghantar Jenasah Br. Yohanes Suprapto SCJ menuju ke Gereja St. Yosep Palembang untuk diadakan Misa Requiem. Jam 8.00 WIB dengan diantar mobil ambulance RS Myria jenaah Br. Yohanes diantar menuju Gereja St. Yosep dan diiring beberapa mobil yang berisi para konfrater SCJ, keluarga, dan beberapa umat yang hadir. Perjalanan menuju Gereja St, Yosep berjalan aman dan lancar.

Misa Requiem dipimpin oleh bapa Uskup Agung Palembang, Mgr. Alosius Sudarso SCJ dengan dengan di dampingi oleh Rm. Titus Waris Widodo SCJ (Superior Provinsial SCJ), RD. L. Rakidi (Pastor Paroki St. Yosep), Rm. V. Teja Anthara SCJ (Superior SCJ Wilayah Lampung), dan Rm. B. Sumaryo SCJ (Superior SCJ Wilayah Jakarta), serta para Imam sekitar 180 Imam dan dihadiri sekitar 450 umat.

Rm. B. Mulyono SCJ membacakan daftar Riwat Hidup Bruder Yohanes.

Perayaan Ekristi Requiem Br. Yohanes dimulai pukul 10.00, diawali dengan pembacaan riwayat hidup oleh Rm. B. Mulyono SCJ. menceritakan kisah perjalan iman seorang Suprapto hingga mengenal Kristus dan kemudian mengikutiNya dengan menjadi seorang religius Bruder dalam kongregasi Imam-Imam Hati Kudus Yesus.

Dalam Kotbahnya, Mgr. Al. Sudarso SCJ yang juga mengenal begitu dalam Br, Yohanes, mengenang bahwa Br. Yohanes sosok yang sederhana, orang yang biasa-biasa saja, yang menghayati hidup religius sebagai biarawan, dan bruder juga seorang yang ramah. Suka pergi berkunjung ke umat untuk ngobril dan melani mereka. saat menderita sakit, dia tidak mempu lagi untuk melayani, tentu ini bukan perjuangan yang mudah. Seperti halnya kisah Ayub yang dibacakan dalam bacaan pertama, Ayub juga mengalami pergumulan dalam penderitaan, namun berkat belas kasih Allah, dia mampu menghadapinya dengan keyakinan imam akan mampu melihat Allah dengan mata kepalanya sendiri. Kesetiaan dalam pergumulan dan tetap mengandalkan Allah dan atas belaskasih Allah membuat kita mendapat anugerah yaitu melihat Allah dengan mata kepala kita sendiri.

Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Mgr. Al. Sudarso SCJ, Uskup Aguang Kesukupan Agung Palembang, didampingi oleh (dari Kanan), RD. L. Rakidi (Pasto Paroki St. Yosep), Rm. Titus Waris Widodo SCJ (Provinsial SCJ Indonesia), Rm. V. Teja Anthara SCJ (Superior SCJ Wilayah Lampung) dan Rm. B. Sumaryo SCJ (Superior SCJ Wilayah Jakarta)

Kesaksian Bruder Yohanes Suprapto SCJ sebagai religius Bruder terhadap konfrater scj juga sebagai pengingat bahwa kongregasi SCJ adalah Biarawan, yang menghidupi tiga kaul dalam hidup mereka.

Sementara dalam sambutannya, Pater Provinsial SCJ, Rm. Titus Waris Widodo SCJ mengungkapkan bahwa perjalan hidup Bruder Yohanes sebagain besar merupakan perjalan yang membahagiakan yang dilewati dengan sukacita dan canda tawa. Meskipun Bruder Yohanes juga melati jalan yang terjal, khususnya 2 tahun terakhir. Seperti Yesus, di akhir hidupNya harus melwati jalan salib yang panjang dan penuh penderitaan.

Bapak. FA. Mardiyanto, adik Bruder Yohanes memberi kata sambutan

Bruder Yohanes melewati jalan yang rasa-rasanya tidak mudah ketika sakit mulai mendera badannya; mulai dari sakit lutut, masalah dengan ginjalnya yang membuatnya harus cuci darah, dan penyakin lainnya. Jalan yang dia lewati tak ubahnya seperti jalan menuju Golgota, seperti jalan salib yang dilewati Yesus sebelum akhir hidup-Nya. Dan selama dua tahun terakhir ini bruder sungguh berjuang. Ia bergumul dengan dirinya sendiri. Ia bergulat dengan Allah seperti Yakup yang bergulat dengan Allah.

Pegulatan yang tidak mudah, dan bruder mengajak kita semua untuk menghadapi pegulatan dalam hidup kita dengan setia. Bruder mengajari kita, bahwa kita adalah sang pegulat rohani yang seharusnya senantiasa mengandalkan Allah dalam hidup kita. Meski tidak mudah dan berat namun pada akhirnya kepsrahan pada Allah membuat kita menang dalam pegulatan hidup kita.

Upacara pemakaman dipimpin oleh Rm. V. Teja Anthara SCJ, superior scj wilayah Lampung

Kurang lebih pukul 1 siang jenasah Bruder Yohanes dihantar ke Pemakaman Biara Taman Getsamani di kompleks RS Charitas Palembang. Taman Getsmani merupakan taman tempat Yesus mengalami pegulatan hidupNya, dan Tuhan juga mengalami kemenngan dalam pegulatan hidup tersebut. Bruder Yohanes juga telah melewati pegulatan hidupnya, dia telah siap menghadapi kematiannya dan berpasrah kepada Tuhan sang pemberi hidup. Sebagaiman kesaksian beberapa orang, sebelum “berpulangnya” Bruder Yohanes telah menerima sakramen pengakuan dosa dari Rm. Kelik SCJ, dan menyatakan niatnya untuk berpuasa. Dia telah menata diri dan mempersiapkan diri untuk bertemu sang Ilahi.

Keluarga Bruder Yohanes berkumpul di depan makam Bruder Yohanes

Selamat jalan bruder Yohanes. Doakan kami yang masih berjuang mengalami pegulatan hidup kami.

Foto-foto bisa Anda lihat di sini

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*