Novena Tahbisan Imam Dehonian 19 April 2022 (Hari Kedua) – dan Profil Diakon Metho SCJ

(Novena Hari Kedua – Selasa, 19 April 2022)

Yesus Gembala yang baik, Engkau telah bersabda: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit”. Kami dengan penuh kasih menyambut undanganMu, “Mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian,  supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”

BersamaMu kami mohon kepada Bapa: Anugerahkanlah kepada kami para pekerja kebun anggurMu, berikanlah para imamMu untuk menggarami dan menerangi dunia,  dan membawa karya keselamatanMu bagi umat manusia.

1. Frd. Metho SCJ; 2. Frd. Tinus SCJ; 3. Frd. Hengki SCJ;4. Frd. Ari S SCJ; 5. Frd. Munthe SCJ; 6. Frd. Albert SCJ; 7. Frd Seno SCJ, dan 8. Frd. Joko SCJ

Teristimewa kami serahkan para diakon  yang akan menerima tahbisan suci  dalam Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus, yaitu:

1. Frd. Methodius Darmuat Abdi Buana, SCJ

2. Frd. Agustinus Tri Winarno, SCJ

3. Frd. Yosafat Hengki Sanjaya, SCJ

4. Frd. Finsentius Ari Setiono, SCJ

5. Frd. Jonathan Christian Munthe, SCJ

6. Frd. Albertus Bayu Christanto, SCJ

7. Frd. Fransiskus Suseno, SCJ

8. Frd. Martinus Joko Windiatmoko, SCJ

Semoga hati mereka yang telah dipersembahkan  kepada Hati    Yesus yang Mahakudus Engkau sucikan demi pelayanan agung di altar dan pendamaian umat manusia.

Turunkanlah berkatMu untuk keluarga para diakon. Bimbinglah semua pihak yang tengah menyiapkan perayaan ini. Lancarkanlah perayaan tahbisan mendatang.   Semoga bunda Maria, ibu dan pelindung panggilan,  berdoa bersama kami, bagi kami dan untuk semua orang muda yang dipanggil menjadi imam-imamMu.

Bapa kami…, Salam Maria 3x…, Kemuliaan …, Terpujilah …

PROFIL DIAKON Methodius Darmuat Abdi Buana SCJ

Diakon Metho SCJ

Diakon Methodius Darmuat Abdi Buana, SCJ adalah putra pertama dari pasangan Albertus Mujiyana dan Lidwina Endang Windayu. Ia Berasal dari Paroki Allah Maha Murah, Pasang Surut. Diakon Metho; inilah sapaan akrabnya saat ini. Sifat pendiam dan suka membantu bisa dibilang menjadi ciri khas diakon yang satu ini. Ini bukan sekedar sifat yang disematkan pada seorang pribadi Bernama Metho, tetapi nuansa inilah yang kerap dirasakan oleh orang-orang yang dekat dengannya. Sifat pendiamnya bukan berarti sombong bukan pula enggan untuk bercengkerama dengan obrolan santai, tetapi terkadang memang terkesan malu untuk memulainya.

Diakon yang memiliki kesukaan travelling ini sekarang tinggal di Paroki St. Stefanus Cilandak, Jakarta Selatan. Sembari membantu dan belajar tentang pastoral Bersama para Imam Dehonian di sana ia juga sedang mendalami ilmu di dunia Pendidikan, khususnya di bidang Teknologi Pendidikan. Kiprah seorang Dehonian yang pada waktu itu bertugas di tempat asalnya menjadi pendorong pertama baginya untuk mendekatkan diri ke jalan panggilan sebagai seorang Biarawan Dehonian. Semakin hari, ketertarikan untuk menjadi imam semakin kuat hingga ia memutuskan berkomitmen untuk mengikrarkan kaul kekal dan juga menerima tahbisan diakonat.

Di dalam refleksi-refleksinya, ia merasa bahwa hal yang paling fundamental sebagai pendorong dan penyemangat hidup panggilannya adalah “karena begitu besar kasih Allah kepada dunia”. Di dalam dinamika hidup panggilannya ia mengalami bahwa kasih Allah yang begitu besar tersebut terus menjadi nyata di dalam kehidupannya. Melalui orang-orang yang berperan penting dalam proses Pendidikan, melalui fraaternitas di dalam Kongragasi Imam-Imam Hati Kudus Yesus (SCJ), dan perjumpaan dengan orang-orang baik  yang ia temui dalam kehidupan panggilannya. Baginya itulah bentuk dari kasih Allah yang begitu besar. Dan tergerak dari itu, ia ingin mempersembahkan hidupnya secara lebih sungguh-sungguh lagi melalui rahmat tahbisan suci, sakramen imamat.

1 Komentar

Tinggalkan Balasan ke Sr Ivo Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*