Ikut Tuhan, Jalanku jadi ‘Bubrah’ – Sharing “Keluarga Terpanggil”

Hari Minggu tanggal 8 Mei 2022, Gereja Katolik merayakan Hari Doa Panggilan Sedunia ke 59. Gereja merayakan hari Minggu panggilan ini tepat jatuh pada Minggu Paskah keempat. Hari ini juga disebut sebagai hari peringatan “Gembala Yang Baik”. Tema Hari Doa Panggilan Sedunia kali ini adalah: “Dipanggil untuk Membangun Keluarga Manusia.”

Dalam rangka hari doa panggilan ini, Bapa Suci Paus Fransiskus mengundang kita untuk merenungkan “panggilan” dalam konteks Gereja sinode, Gereja yang mendengarkan Tuhan dan dunia. Bapa Suci mengingatkan kita bahwa kita dipanggil untuk:

  1. menjadi pelaku Misi Gereja secara bersama-sama
  2. menjadi penjaga satu sama lain dan ciptaan
  3. menyambut tatapan Tuhan
  4. menanggapi tatapan Tuhan
  5. membangun dunia persaudaraan.

Bapa Suci menegaskan bahwa ketika kita berbicara tentang “panggilan”, maka ini bukan hanya tentang memilih jalan hidup ini atau itu, mengabdikan hidup untuk pelayanan tertentu atau tertarik pada karisma keluarga, gerakan atau komunitas gerejawi yang religius. Ini adalah tentang mewujudkan impian Allah, visi persaudaraan yang agung yang Yesus hargai ketika Ia berdoa kepada Bapa “supaya mereka semua menjadi satu” (Yoh. 17:21).

Dalam rangka memperingati Hari Doa Panggilan Sedunia ini, ada kesaksian yang menari dari keluarga Bapak Yohanes Sumadji yang telah mempersembahkan ketiga buah hati mereka, yaitu putra-putri mereka menjadi religius, yaitu Sr. Debora SSpS (anak pertama), Fr. M. Patrik BHK, dan anak yang bungsu menjadi imam SCJ, Rm. FX. Joko Susilo SCJ yang juga menjadi misionaris di Colombia. Demikian sharing mereka: (buka halaman selanjutnya)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*