Jejak Makna di Gunung Tanggamus

Plang 2101 MDPL dan Bendera Merah Putih yang berkibar di puncak menjadi spot foto yang menarik. Setelah istirahat dan makan siang kurang lebih satu jam, pukul 14:30 kami mengakhiri dengan doa bersama dan foto bersama. Kemudian bersama-sama turun gunung untuk siap melanjutkan pendakian Gunung Panggilan kami masing-masing dengan menerapkan segala nilai yang kami dapat bersama maupun pribadi dalam hidup panggilan kami memiliki makna aktif dalam hidup membiara. Bagai melangkah di atas tanah penuh makna, hanya jejak yang kami tinggalkan dan makna yang kami bawa pulang.

Turun gunung bukan berarti tanpa tantangan, dinamika saat naik yang tadi kami alami juga kami alami kembali bahkan hujan yang sempat turun ketika di puncak semakin mendukung dinamika kami terjadi semakin seru. Sekitar tiga jam kami berhasil turun dengan selamat dan berkumpul lengkap di Pintu Rimba. Karena suasana perlahan mulai gelap segeralah kami melanjutkan perjalanan supaya tidak terjebak dalam gelapnya malam. Meski membawa senter, gelapnya malam di hutan tentu bukanlah hal yang baik melainkan penuh resiko meskipun itu sangat seru dan menyenangkan.

Sekitar kurang lebih pukul 19:00 kami semua sampai di perkampungan warga dan dijemput dengan dua mobil menuju rumah keluarga Bpk. Karji salah satu pemerhati kami. Di sanalah syukur dan sukacita, kami rayakan dengan makan minum bersama dalam persatuan doa memuji Tuhan yang mahakuasa atas berkat dan penyertaanNyalah pendakian Gunung Tanggamus ini berlangsung penuh makna dan syukur serta membawa semangat baru dalam melanjutkan pendakian kami terkhusus di Gunung Panggilan yang membahagiakan.

                                                                                                                       vo_made

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*